Saturday 17 October 2015

Mahasiswa, bukan Sekedar Status


http://www.buletinsia.com/wp-content/uploads/2014/02/mahasiswa.jpg
sumber: bulentinsia.com
Mahasiswa, sebuah gelar yang telah banyak diidam-idamkan oleh kalangan remaja SMA. Bahkan tidak sedikit juga anak-anak SD yang menginkannya, karena saat SD aku pun juga menginginkannya. Well, sebenarnya aku menginginkannya karena yang kulihat dari mahasiswa adalah enak-enaknya saja. Pulang kapan aja bisa, jam istirahat bebas leha-leha, pas libur terasa seperti selamanya. Tapi itu dulu...dulu sekali...

Sebuah kata yang melambangkan kebebasan dibawah tekanan pembelajaran ataupun kegiatan keorganisasian. Sebuah kata yang sangat diwaspadai oleh para pejabat bermata duitan.  Sebuah kata yang para siswa anggap sebagai "tuhan". Sebuah kata, gelar, ataupun status yang akan membawa perubahan. Perubahan yang diinginkan oleh banyak rakyat Indonesia, perubahan menuju negeri yang bermartabat adil dan luhur sejahtera mensejahterakan sesama.

Hanya orang-orang pantas yang berhak untuk menyandang namanya. Apa betul?? 

Setiap tahun ratusan ribu orang bersaing untuk mendapatkan status ini, banyak diantaranya yang gagal dan menghentikan harapan sampai sini. Mereka lebih memilih langsung bekerja daripada menjadi sebuah agen perubahan.Tapi bagi mereka yang tetap meneruskan harapan, yakinlah bahwa jaket almameter menantimu dan selalu ingat when there is a will, there is a way.  

Kalaupun tidak diterima, selalu ada "jalan belakang" yang siap untuk menampung mu. Memang tidak semuanya menyediakan "jalan belakang" ini, tapi kembali lagi ke intinya. Kalau kamu hanya mengejar untuk sebuah status ataupun gelar, jelas cara ini adalah cara yang paling ampuh. Cukup siapkan beberapa rupiah saja, status mahasiswa sudah ditangan dan gelar sarjana siap digenggam. Beda halnya jika motivasimu bukan status ataupun gelar, melainkan untuk belajar. Aku akan salut jika motivasimu masuk perguruan tinggi bukanlah untuk sebuah gelar sarjana melainkan untuk belajar. Karena jujur motivasiku saat masuk kuliah dulu yaa cuma cari gelar buat kerja nantinya. Tapi setelah masuk kuliah aku punya motivasi baru, motivasi yang mendorong ku untuk masuk kuliah setiap senin sampai jum'at, walaupun waktu kuliahku lebih banyak diisi dengan tidur daripada mencatat(jangan diikutin ya guys). 

Gaada salahnya masuk perguruan tinggi buat cari gelar sebenarnya. Tapi usahain saat udah masuk jangan jadikan gelar sebagai tujuan kuliah. Kalau kamu jadikan gelar sebagai tujuan kuliah, dijamin pasti yang bakal kamu kejar itu adalah nilai, bukan belajarnya. Hal ini yang terjadi pada semester awal kuliah ku dulu. By the way, kalau kamu cuma nyari gelar banyak kok institusi yang sudah siap "menjualkan" gelar kepadamu. Hidup ini sebenarnya mudah, jangan disusahin tapi jangan juga digampangin.

Yayy dapet almamater!!

Kalo udah masuk perguruan tinggi biasanya dapet jaket almamater tuh. Warnanya juga beragam, ada yang merah, kuning, biru, hijau, dan sebagainya. Modelnya juga bermacam-macam, ada yang model zipper, button, varsity, model jaket akatsuki juga ada. Hal ini dikarenakan kreatifitas mahasiswa yang tak terbatas, beda dengan quote yang sering muncul di timeline kita yaitu "Sky is the limit". Mahasiswa menembus batasan langit dan berkreasi diluar angkasa, sembari berharap karyanya disaksikan tuhan yang maha pencipta untuk dibalas di akhirat kelak.

Jaket almamater udah, kartu tanda mahasiswa udah, terus apa? Yang banyak dilakukan maba-maba sekarang ya pastinya post dulu dongg di path, snapchat, instagram, facebook, atau buat para kaskuser sampe buat thread di lounge sekalian bersaing sama abang-abang penjual parfum. 

Bangga boleh pamer juga boleh asalkan sesuai batas aja, toh kamu masuk kesini juga butuh pengorbanan kan. Bayangin deh, berapa banyak orang diluar sana yang berkorban spot-nya diambil karena kamu, banyakkk. Mungkin mereka lebih pantas, mungkin mereka yang lebih kompeten dalam bidang ini. Pernah kepikir ga kenapa malah kamu yang masuk, tuhan memang punya rencana tersendiri. 

Dulu saat jamanku, para maba ditanya alasan mereka masuk jurusan ini. Jawaban yang paling umum adalah "karena panggilan hatiku disini" "karena saya suka pelajarannya" dari sekian ratus orang yang menjawab seingatku tidak ada satupun yang menjawab "karena aku kompeten di bidang ini" jadi dimana orang-orang yang kompeten pada bidang ini? Kemungkinannya ada dua, mereka ditolak/tak memilih jurusan ini atau mereka sedang menimba ilmu di jurusan ini sekarang. Waktu yang akan menentukan.

Bebasss...

Setelah resmi mendapat status sebagai mahasiswa kamu bakal bebas melakukan apa saja, mau jungkir balik balik depan fakultas, jualan donat sambil muterin tiap kelas, ataupun cuma diem dirumah sampe jamuran. Gaada yang ngelarang selama tidak mengganggu hak-hak warga kampus yang lain atau meninggalkan kewajiban. Tapi semuanya tentu ada konsekuensi masing-masing yang tak perlu dijelaskan disini karena kurasa kalian semua sudah tau.

Tentu setelah menjadi mahasiswa kamu harus memilih ingin ngapain. Kupu-kupu? Kura-kura? Kuda-kuda? Kunang-kunang? Kutu-kutu? Koar-koar? Kamu yang pilih. Pilihlah dengan bijak dan jangan memilih hanya karena temanmu memilih itu. Karena potensi semuanya punya tapi bidang belum tentu sama. Anggaplah seperti memilih pilihan di SNMPTN bedanya kamu tidak akan ditolak oleh pilihan yang kamu pilih. Jadi gaada lagi yang namanya nangis atau kesel. Kalau ditolak pun keesokan harinya kamu juga bisa milih lagi pengen apa. Pokoknya dibawa enjoy aja.

"Kamu ini maha-siswa, bukan masih-siswa. Cuma kamu dan tuhan yang punya kata MAHA." Kalau kamu sudah menjadi mahasiswa pasti sudah tidak asing dengan kalimat diatas. Walaupun kalimat itu tidak sepenuhnya benar, karena seperti yang kita ketahui kata "Maha" juga dimiliki serial drama A*TV yang telah di dubbing ke bahasa Indonesia. Bagaimanapun, mahasiswa tetap saja berbeda dengan siswa. Tanggung jawab mahasiswa lebih besar daripada siswa. Seperti yang tersirat dalam esai "Fungsi Mahasiswa" yang biasanya menjadi bahan saat ospek dulu. Bandingkan dengan zaman SD,SMP, ataupun SMA, tidak pernah ada ceritanya kita diberitahu mengenai apa saja fungsi siswa oleh guru kita. Karena memang pada khalayaknya siswa belum berperan penuh dalam kehidupan bermasyarakat. Berbeda dengan mahasiswa, mahasiswa adalah calon-calon pemimpin di masa depan. Apakah itu artinya siswa SD,SMP,SMA bukan calon-calon pemimpin masa depan? Tidak, tapi tidak pernah ada sejarahnya Presiden Indonesia hanya tamatan SMP.

Dengan begitu status mahasiswa merupakan sebuah anugrah sekaligus amanah yang diberikan pada kita. Transisi dari siswa menjadi mahasiswa memang terkadang tidak semudah yang dituliskan. Karena itu diadakanlah masa orientasi yang berguna untuk memfasilitasi para mahasiswa baru mengenai dunia perkuliahan. Lupakanlah gelar siswa yang pernah kau miliki selama 12 tahun itu, karena sekarang saatnya menatap kedepan pada perubahan. Bolehlah sekali-kali menatap kebelakang, karena memang tidak bisa dipungkiri terkadang kenangan itu terasa manis.


Wednesday 4 March 2015

Cwo feminin

Kali ini aku akan bercerita sedikit tentang cwo feminin. Banyak yang bilang klo cwo itu cuma ada dua macem, klo ga berengsek ya homo. Terserah mau percaya apa enggak tapi klo menurutku cwo itu ada banyak macemnya terbukti dari sifat cwo yang maunya selalu macem-macem.

Langsung tudepoin aja yaa berikut ada ciri-ciri cwo feminin menurut kompasiana.com

Fisik pria namun gaya bicaranya seperti wanita

Kayaknya gaperlu dijelasin secara detail ya. Ini jelas ketauan sekali klo dia feminin bahkan mungkin dia banci yang sedang mencari cinta. Berharap bisa jalan berdua, dibawah bulan purnama pada kencan pertama. Sayangnya tak ada jiwa, yang menginkannya untuk diajak jalan bersama. Padahal dia sudah mencari kemana-mana, dengan wajah merona. Sampai-sampai harus bertapa,dalam keadaan suka maupun duka. Dia tetap disana. Menunggu keajaiban tercipta, sampai pada akhirnya. Dia ditemukan tak bernyawa.
Mudah terpancing emosinya (terutama yg tipe introvert)

Untuk yang belom tau, introvert itu adalah tipe orang yang pendiam yaa kurang lebih seperti itu. Kenapa dia mudah terpancing amarahnya? Karena mungkin selama ini dia selalu marah, tapi marahnya itu dia pendam di dalama hati jadi sedikit-sedikit marah. Senggol kanan marah, senggol kiri marah. Beda dengan cwo yang maskulin, mungkin cwo maskulin langsung hajar habis-habisan klo marah sama seseorang. Jelas dia adalah tipe yang tak mudah marah, karena kebanyakan orang yang membuatnya marah sudah tak ada.
 
Diamnya bisa memendam potensi amarah yang besar

Ini agak sedikit berbahaya sebenarnya, aku cerita sedikit ya. Pas aku sekolah tuh ada anak yang ga berisik dan agak pendiem sihh. Nah trus ada anak yang ngeselin, banyak sih yg kesel sama dia. Lalu gatau gara-gara apa tuh anak ngisengin Si Diem itu. Spontan Si Diem langsung marah, ngambil pensil trus nusuk lehernya. Si Jail yang ngeliat Si Diem ngeluarin banyak darah segar langsung bingung. Temen-temen jelas pada nyalahin Si Jail, gara-gara terpojok Si Jail kemudian nangis. 
Sejak saat itu Si Jail selalu di ejek oleh teman-teman. Si Jail gapernah berulah lagi semenjak kejadian itu. 2 bulan setelah kejadian itu dia pindah sekolah, ada yang bilang klo dia homeschoolin. Tapi menurutku dia menjalani sebuah perawatan mengingat kondisinya yang berubah total setelah peristiwa itu. Dan Si Diem? Dia juga menjalani perawatan karena luka di lehernya sayangnya dia tidak pernah masuk sekolah lagi setelah kejadian itu. Tak ada yang tau dia kemana. 

Gerakan tangan/badannya cenderung gemulai

Letoi ya mungkin bahasa sekarangnya. Lembek, lemah, lunglai, lesu, letih. Seperti gejala anemia, tapi trombositnya masih di batas normal. Ini mungkin disebabkan karena lemahnya otot bagian atas. Di saat otot pada anggota gerak bawah dapat menahan beban di atasnya, sayang otot di atas tidak dapat mempertahankan postur yang menyebabkan bergeraknya rangka tanpa ada penopang yang kuat (soktau)

Kerap membawa tisu, suka lagu-lagu melankolis romantis

Mengapa membawa tisu? Karena sering menangis. Mengapa lagu romantis? Karena sering galau. 

Cwo feminin ga boleh galau. Cwo feminin ga boleh cengeng. Cwo feminin ga boleh ini ga boleh itu. Dan cwo feminin cuma bilang "oke", "yasudah", "baik" kalau disuruh-suruh. 

Jangan mau!! Cwo feminin harus berani, ga boleh takut. Mungkin di lain sisi kalian feminin tapi yakinlah kalian juga selalu berada di sisi para cwo...

Apa salah guru?

Mungkin dari judul kalian akan berpikir kalau kali ini aku akan membahas kesalahan-kesalahan guru saat mengajar kita. Tapi sebenarnya bukan itu yang akan aku bahas disini, kali ini aku mau membahas pandangan orang Indonesia rata-rata terhadap guru.

"Aku kalau sudah besar mau jadi guru." mungkin itu adalah hal yang lumrah kita dengar dari anak-anak beberapa dekade ke belakang tapi sekarang? Mungkin tidak, kalaupun ada, orang tua akan melarang anaknya untuk menjadi guru. Sekarang ini guru dianggap sebagai pekerja rendahan bergaji pas-pasan yang kadang dilakukan karena "terpaksa". Ya, tak sedikit guru sekarang terpaksa menjadi guru karena tidak diterima pekerjaan yang lain.

Teringat dengan jelas saat aku memberitahu orang tua bahwa aku cukup berminat menjadi guru. "Jadi guru itu gak enak, senen sampe jumat masuk kadang malah hari libur juga masuk, trus dari pagi sampe sore lagi. Cuma dapet capeknya aja, gaji ga seberapa. Kamu ini mau jadi apa?" (dengan pengubahan) 
Yahh, mungkin itu yang rata-rata orang tua jaman sekarang katakan. Ini juga bukan salah orang tua, lagipula mereka jelas ingin anaknya menjadi lebih sukses dibandingkan menjadi guru.

Tapi apakah guru tidak sukses? 

Disini yang kadang menjadi perdebatan, karena tidak ada ukuran pasti untuk sebuah kesuksesan. Ada yang mengukur sukses berdasarkan material ada juga yang mengukur berdasarkan kebahagiaan. Dari segi material dengan gaji rata-rata 35 juta pertahun jelas guru bukanlah profesi yang paling sukses di Indonesia. Bagaimana dengan negara lain? berikut kutipan gaji rata-rata guru dari liputan6.com
Swiss US$ 68.820/tahun
Belanda US$ 57.870/tahun
Jerman US$ 53.730/tahun
Belgia US$ 51.470/tahun
Korea US$ 47.340/tahun
Irlandia US$ 47.300/tahun
Jepang US$ 45.930/tahun
Republik Ceko US$ 18.610/tahun
Turki US$ 17.180/tahun
Chili US$ 16.410/tahun
Brazil US$ 14.840/tahun
Hungaria US$ 14.760/tahun
Indonesia US$ 2.830/tahun
Ubah ke kurs rupiah sendiri yaa...

Lalu kalau dari segi kebahagiaan, coba pikirkan apakah anda bahagia jika gaji pas-pasan, harus ngajar anak-anak yang susah diatur, belum lagi orang tua yang sering komplain. Tapi apakah semua guru akan mengalami hal itu? Tentu tidak! Seorang guru hanya tinggal pintar-pintarnya mengakali agar semua itu tidaklah terjadi. 

Untuk masalah gaji, tinggal cari sekolah swasta berstandar tinggi(biasanya berhasil) untuk menjadi guru disana tentu persaingan lebih ketat dibanding guru di sekolah "ecek-ecek". Anak susah diatur dapat dikendalikan dengan peraturan yang ketat dan membatasi kebebasan anak, mungkin terdengar kejam tapi begitulah kenyataan di beberapa sekolah yang ada. Untuk orang tua yang sering komplain, cari sendiri ya penyelesaiannya....

Jadi jelas kesuksesan itu dari orangnya bukan pekerjaannya, tidak sedikit orang berpangkat hidupnya tidak seindah orang bertongkat. Karena jiwa si orang bertongkat itu lebih berjiwa kesuksesan daripada yang satunya lagi (ngerti tidak?)

Kembali lagi ke pertanyaan paling awal, jadi apa sih salah guru? Jelas sebagai manusia, guru memiliki kesalahan yang tidaklah sedikit, begitu juga dengan kita. Kita tak bisa begitu saja mengatakan bahwa kita lebih baik daripada guru. Jadi pertanyaan sebenarnya adalah "Apa salahnya jadi guru?"

Si Pengantar

Pagi itu adalah hari yang dingin, uap embun masih terlihat di jendelaku. Masih terasa pegal badanku setelah bermalam minggu. Malas sekali rasanya untuk mengangkat tubuhku ini. Tapi aku sudah berjanji untuk memulainya hari ini. Ku basuh wajahku dengan air dingin agar merasa lebih segar. Kemudian ku keluarkan sepeda dari gudang dan mengayuhnya menuju kios koran. 

Ya, aku telah memutuskan untuk bekerja sebagai seorang loper koran. Dihitung-hitung sihh untuk nambah uang jajan, tapi sebenarnya semua ini karena aku ingin membeli Adidas zx flux, itu lohh sepatu running yang lagi ngetop banget. Aku juga sudah bilang ke orangtua dan mereka meng-iyakan. Aku juga tidak ingin memberatkan ayahku yang hanya berprofesi sebagai guru. Lagian aku sedang liburan semester kok sekarang.

Setelah sampai di kios, seperti yang kuduga sudah ada Robi disana, dialah yang memberikan aku pekerjaan ini (yang punya kios). Tanpa banyak basa basi kuambil tumpukan koran dipojok tertanggal enam Januari, lengkap dengan rute yang harus kulalui dan juga para pelanggan yang haus akan berita segar dipagi hari.

RW 12 lalu melewati Sederhana Sektor Satu lurus sampai Pemancingan Nita keluar ke jalan raya dan berputar di Lampu merah. Yahh, kurang lebih seperti itulah rute yang akan kulalui. Rute yang sudah sangat kuhafal mengingat hampir setiap hari aku melewatinya.

"Wah, rajin ya orang-orang jam segini sudah pada bangun." gumamku setelah melihat jalan yang sudah dipadati orang-orang. Ada yang bersih-bersih, jualan sayur, dan bahkan ada yang berolahraga. Padahal biasanya mungkin jam segini aku sendiri belom bangun. Males banget deh, maklum lagi libur semester hehe.

Image result for loper koranRW 12 kulewati, Sederhana Sektor Satu kulalui, Pemancingan Nita kuhadapi, seakan tidak ada yang dapat menghentikanku untuk mengantarkan berita kepada pelanggan. Dan memang benar! Setelah kusadari, ternyata rem sepedaku tidak berfungsi. Beruntung saat itu lampu sedang hijau sehingga aku tinggal jalan terus untuk berputar. Kulanjutkan perjalanan selanjutnya dengan kecepatan rendah untuk berjaga-jaga.

Sambil menikmati perjalanan ku lihat sisa koran yang ada, tinggal 3 gulungan lagi. Koran yang memiliki headline "Pesepeda Tewas di Malam Hari" itu akhirnya akan sampai ke pelanggan terakhirku. Tanpa masalah kuantarkan koran-koran itu. Kecuali untuk koran terakhir, rumah yang satu ini agak tertutup secara harfiah. Sehingga aku tidak bisa langsung melempar koran masuk secara langsung seperti biasa. Terpaksa aku turun dan memberikan koran secara "manual" ke yang punya rumah. Setelah mengetok dan menunggu beberapa saat barulah yang punya rumah keluar dan mengambil koran. Huuf, akhirnya koran-koran itu selesai kuantarkan. Sekarang tinggal pulaang.

Aku sampai di rumah sekitar siang hari, karena merasa lelah aku tertidur. Selang beberapa jam aku tertidur ayahku kemudian membangunkanku, lengkap dengan seragam gurunya. "Ternyata sudah pulang toh" kataku dalam hati. Ternyata ayahku membangunkanku karena suatu alasan. Dia membelikan Adidas zx flux yang kuidam-idamkan yuuuhuuu.....Senang bercampur kasihan perasaanku sekarang, aku merasa kasihan karena ayah harus membelikan sepatu yang mahal itu padahal dia hanya seorang guru. Tapi aku senang tentu saja karena akhirnya dapat sepatu itu. 

Setelah kupikir-pikir, aku akan minta maaf kepada Robi dan mengatakan akan berhenti dari pekerjaan itu karena aku telah mendapatkan sepatu ini. Tanpa pikir panjang ku kayuh sepedaku menuju kios Robi sembari berharap kalau kiosnya belum tutup karena sekarang sudah malam dan aku juga bakal merasa tidak enak jika tiba-tiba besok aku tak datang tanpa pemberitahuan. 

Udara dingin mulai menusuk, angin malam menembus pakaianku. Kulihat jam tanganku yang sudah memperlihatkan jarum panjang di angka dua dan jarum pendek di angka tujuh lengkap dengan tulisan SUN5. Lalu, kupikirkan semua yang telah terjadi hari ini, dalam sekejap dua lingkaran menyilaukan terlihat, diikuti dengan perasaan yang amat menenangkan. Aku mulai belajar untuk mengikhlaskan...

Ini dia mengapa bayi pengemis selalu tidur

Sebenarnya ini aku dapat dari facebook beberapa minggu yang lalu, dan dipikir-pikir emang masuk akal juga sihh begini ceritanya dikutip dari pekanews.com
  
Dekat stasiun di sebuah kota besar duduk seorang wanita dgn usia yg tak diketahui. Rambutnya kotor, kepalanya tertunduk dalam kesedihan.

Wanita itu duduk di lantai kotor dan di sampingnya terletak sebuah tas. Dalam tas itu orang melempar uang. Di tangan wanita, tidur seorang bayi berusia dua tahun. bayi itu berpakaian kotor.

Banyak orang yang lewat akan memberikan uang. Kami selalu merasa kasihan pada orang kurang beruntung. Kami siap untuk memberikan orang-orang malang itu kemeja terakhir kami, uang terakhir kami di dalam kantong tanpa ragu ragu.

Aku berjalan melewati seorang pengemis selama satu bulan . Tidak memberikan uang, karena saya tahu bahwa ini adalah geng yang dioperasikan dan uang yang dikumpulkan oleh pengemis akan diberikan kepada siapapun yang mengontrol pengemis di daerah tersebut, orang-orang yang memiliki banyak properti mewah dan mobil.

Sebulan kemudian, saya berjalan melewati pengemis, seketika saya merasa terkejut.

saya di persimpangan yang sibuk, menatap bayi, berpakaian seperti biasa yang sangat kotor. Saya menyadari bahwa itu tampak aneh, menemukan seorang anak kecil di sebuah stasiun kotor dari pagi hingga sore.

Bayinya tidur. Tidak pernah menangis atau menjerit , selalu tertidur, mengubur wajahnya di lutut seorang wanita yang disebut ibunya.

Apakah salah satu dari Anda memiliki anak-anak antara usia 1 sampai 3? Apakah Anda ingat bagaimana mereka tidak dapat tidur lebih dari 2 jam pada suatu waktu? Namun, anak-anak ini selalu tertidur. Selalu! Oleh karena itu kecurigaan saya tumbuh.

"Kenapa dia tidur sepanjang waktu?" Aku bertanya (kepada pengemis), menatap bayi.

Pengemis pura-pura tidak mendengar saya. Dia menunduk dan menyembunyikan wajahnya di kerah jaket lusuh nya. Saya mengulangi pertanyaan itu. Wanita itu mendongak , melhat saya, seakan kesal dengan pertanyaan saya.
"B*ngs*t" , bibirnya bergumam.

Di belakangku seseorang menaruh tangannya di bahuku. Aku menoleh ke belakang . Seorang pria tua itu menatapku tidak setuju: "Apa yang Anda inginkan darinya? kamu tidak melihat seberapa keras kehidupannya?." Dia mengambil beberapa koin dari sakunya dan melemparkannya ke kantong pengemis tsb.

Pengemis itu menunjukkan raut wajah wajah berterima kasih dan kesedihan pada umumnya. Orang itu melepaskan tangannya dari bahuku dan berjalan keluar dari stasiun.

Hari berikutnya aku menelepon teman. Dari teman saya, saya berhasil menemukan bahwa pengems itu adalah bisnis, meskipun terlihat spontanitas, jelas terorganisir dan diawasi oleh lingkaran organisasi kejahatan.

Anak-anak yang digunakan adalah anak hasil "menyewa" dari keluarga pecandu alkohol, atau hasil penculikan.

Saya membutuhkan jawaban atas pertanyaan - mengapa bayi tidur? Dan saya mendapatkannya. Teman saya mengatakan kepada saya dengan suara tenang, "Mereka diberikan heroin, atau vodka"

Aku tercengang . "Siapa yang diberikan heroin atau vodka?!"

Dia menjawab, " Anak itu, sehingga ia tidak berteriak. Wanita itu akan duduk sepanjang hari dengan dia, bayangkan bagaimana anak itu mungkin bosan?"

Dalam rangka untuk membuat bayi tidur sepanjang hari, ia dicekokin dengan vodka atau obat-obatan. Tentu saja, tubuh anak-anak tidak mampu mengatasi bahan2 keras tersebut. Dan anak-anak seringkali tewas. Hal yang paling mengerikan - kadang-kadang anak-anak meninggal selama "hari kerja" . seorang "ibu" harus memegang mayat anak kecil di tangannya sampai malam. Ini adalah aturan. Dan oleh orang yang lewat akan diberikan beberapa uang ke kantong pengemis, dan percaya bahwa mereka melakukan perbuatan baik. Membantu ibu tunggal.

Hari berikutnya saya sedang berjalan di dekat stasiun yang sama. Aku membawa identitas jurnalistik, dan sudah siap untuk pembicaraan serius. sayangnya pembicaraan tidak be rhasil. Namun, terjadi hal ini:

Seorang wanita sedang duduk di lantai dan di tangannya seorang anak kecil. Aku bertanya pertanyaan tentang akte kelairan anak, dan yang paling penting, di mana anak kecil kemarin yang ia diabaikan.

Kelakuan saya diprotes oleh orang yang lewat. Saya diberitahu bahwa saya sudah gila karena berteriak pada pengemis miskin dengan seorang anak. Pada akhirnya, saya dikawal keluar dari stasiun dalam kehinaan. Satu hal yang tersisa adalah untuk memanggil polisi. Ketika polisi tiba, pengemis dengan bayi menghilang .

Bila Anda melihat seorang wanita dengan seorang anak, mengemis, berpikir sebelum Anda menyumbangkan. Pikirkan tentang hal itu, jika bukan karena ratusan ribu pemberi sedekah, bisnis seperti ini sudah mati. Bisnis akan mati dan bukan anak-anak. Jangan melihat anak yang sedang tidur dengan kasih sayang. Lihat horor. Karena Anda membaca artikel ini , Anda tahu sekarang mengapa anak tersebut tidur di tangan pengemis.

Ahok Bukan Gubernur Biasa


Akhir-akhir ini terjadi  ketegangan antara gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dengan DPRD DKI Jakarta. Hal ini dipicu oleh ditemukan anggaran siluman yang di anggap membuang buang uang. Sebagaimana diketahui DPRD DKI Jakarta menganggarkan 12,1 Triliun untuk pengadaan uninterruptible power supply (UPS). UPS sendiri adalah alat untuk menyimpan daya sementara.

Basuki Tjahaja Purnama sebagai gubernur DKI Jakarta pasti sangat geram melihatnya, bagaimana tidak dengan anggaran yang begitu banyak dipakai untuk membeli  UPS yang setiap sekolah dianggarkan 5.8 Milyar. Selain sekolah UPS juga diberikan kepada kelurahan dan kecamatan dengan anggaran 268 Miliar. Padahal dengan anggaran seperti itu dapat di pakai untuk membetulkan infrastruktur sekolah yang telah tidak layak. Dan juga sekolah yang menemerima UPS tersebut mengaku tidak pernah meminta alat tersebut dan tidak tahu apa kegunaan alat tersebut. Mengetahui hal ini Basuki Tjahaja Purnama atau yang biasa di panggil Ahok, melaporkan hal tersebut ke KPK.

Ahok juga menolak pembuatan buku tentang dirinya yang menganggarkan 30 Miliar untuk pembuatan buku tersebut. Ia menilai tidak penting membuat buku tersebut, lebih baik anggaran tersebut dialihkan ke sektor yang lain seperti pendidikan.

Ahok yang menjadi gubernur menggantikan Joko Widodo dinilai sebagai pemimpin yang tidak takut dengan apapun. Dia berani melakukan banyak terobosan yang terkadang membuat masyarakat protes, seperti kebikjakannya menertibkan PKL di MONAS. Walaupun di protes namun Ahok tetap melakukan penertiban PKL di MONAS.

Dari pandangan saya Ahok adalah sosok pemimpin yang sangat di butuhkan untuk memberantas korupsi. Dia tidak takut jika kehilangan jabatannya sebagai gubernur dan juga sangat transparan terhadap masyarakat seperti merekam rapat yang dilakukannya dan menunjukan kepada publik, hal ini dia lakukan karena menurutnya ia bekerja untuk rakyat dan dibayar oleh uang rakyat melalui pajak sehingga masyarakat berhak untuk mengetahui semuanya.  

Tidur

Tidur merupakan aktivitas alamiah setiap individu. Hampir sepertiga hidup kita, kita habiskan untuk tidur. Dahulu, tidur dianggap sebagai waktu tubuh untuk beristirahat setelah lelah bekerja, sekolah, dan aktivitas lainnya.
Seiring dengan berjalannya waktu, ilmu pengetahuan membuktikan bahwa tidur tidak lagi hanyalah sesuatu untuk mengisi waktu saat seseorang dalam kondisi tidak aktif. Bahkan, tidur sendiri melibatkan banyak sekali aktivitas dan ternyata memiliki banyak pengaruh pada kesehatan.
Tukang TidurBerbagai penelitian dilakukan untuk melihat bagaimana pengaruh tidur pada tubuh menemukan bahwa tidur berhubungan antara lain dengan peningkatan dan penurunan berat badan, hingga risiko kematian di masa yang akan datang.
Sebuah penelitian dilakukan oleh Universitas Wincosin, Amerika Serikat menemukan bahwa lamanya (durasi) tidur seseorang dapat berpengaruh pada  Indeks Massa Tubuh (IMT). Penelitian dilakukan pada 1.024 sukarelawan berusia 30-60 tahun. Pada penelitian ini, kebiasaan tidur yang kurang dari 7,7 jam berkaitan dengan peningkatan BMI, baik pada anak, remaja, maupun orang dewasa. Mengapa hal ini dapat terjadi? Ternyata, setelah memeriksa kadar hormon-hormon pada sampel penelitian, didapatkan bahwa tidur berkaitan dengan perubahan kadar hormon yang disebut dengan leptin dan ghrelin.
Leptin adalah sebuah hormon yang berasal dari sel lemak yang bersifat mengurangi nafsu makan. Sedangkan Ghrelin merupakan peptida yang berasal dari lambung yang justru meningkatkan nafsu makan. Penurunan waktu tidur dari 8 jam menjadi 5 jam pada rata-rata waktu malam hari diprediksi penurunan kadar leptin sebesar 15,5% dan peningkatan kadar ghrelin sebanyak 14,9%. Apabila terjadi kekurangan kadar leptin dan tingginya kadar ghrelin, maka nafsu makan akan meningkat dan dapat menyebabkan obesitas atau kelebihan berat badan. Obesitas merupakan risiko yang tinggi untuk terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah yang pada akhirnya meningkatkan risiko kematian.
Penelitian tentang lamanya tidur ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Kripke, dkk di California, Amerika Serikat yang mendapatkan bahwa risiko kematian meningkat pada waktu tidur 8 jam atau lebih, atau tidur kurang dari 7 jam. Penelitian yang melibatkan lebih dari 1 juta individu ini menemukan bahwa tidur selama 8, 9, 10 atau lebih jam dapat meningkatkan risiko untuk meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah pada baik wanita dan pria. Penggunaan pil tidur yang sering untuk mengontrol insomnia juga berkaitan dengan peningkatan risiko kematian. Nah, lalu berapa lama waktu terbaik untuk tidur? Pada penelitian ini angka kematian terendah didapatkan pada wanita dan pria yang mempunyai durasi tidur 7 jam, atau lebih tepatnya antara 6,5-7,4 jam per malam.  
Dari berbagai penelitian tersebut, jelaslah bahwa tidur yang baik dan sehat adalah tidur yang cukup, yaitu sekitar 7 jam sehari. Bila merasa sulit tidur, lakukanlah kegiatan-kegiatan yang sealamiah mungkin, seperti mandi air hangat, meminum secangkir cokelat hangat, atau membaca bacaan-bacaan ringan dapat merilekskan otot-otot tubuh anda sehingga lebih mudah untuk tertidur.