Wednesday 4 March 2015

Ahok Bukan Gubernur Biasa


Akhir-akhir ini terjadi  ketegangan antara gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dengan DPRD DKI Jakarta. Hal ini dipicu oleh ditemukan anggaran siluman yang di anggap membuang buang uang. Sebagaimana diketahui DPRD DKI Jakarta menganggarkan 12,1 Triliun untuk pengadaan uninterruptible power supply (UPS). UPS sendiri adalah alat untuk menyimpan daya sementara.

Basuki Tjahaja Purnama sebagai gubernur DKI Jakarta pasti sangat geram melihatnya, bagaimana tidak dengan anggaran yang begitu banyak dipakai untuk membeli  UPS yang setiap sekolah dianggarkan 5.8 Milyar. Selain sekolah UPS juga diberikan kepada kelurahan dan kecamatan dengan anggaran 268 Miliar. Padahal dengan anggaran seperti itu dapat di pakai untuk membetulkan infrastruktur sekolah yang telah tidak layak. Dan juga sekolah yang menemerima UPS tersebut mengaku tidak pernah meminta alat tersebut dan tidak tahu apa kegunaan alat tersebut. Mengetahui hal ini Basuki Tjahaja Purnama atau yang biasa di panggil Ahok, melaporkan hal tersebut ke KPK.

Ahok juga menolak pembuatan buku tentang dirinya yang menganggarkan 30 Miliar untuk pembuatan buku tersebut. Ia menilai tidak penting membuat buku tersebut, lebih baik anggaran tersebut dialihkan ke sektor yang lain seperti pendidikan.

Ahok yang menjadi gubernur menggantikan Joko Widodo dinilai sebagai pemimpin yang tidak takut dengan apapun. Dia berani melakukan banyak terobosan yang terkadang membuat masyarakat protes, seperti kebikjakannya menertibkan PKL di MONAS. Walaupun di protes namun Ahok tetap melakukan penertiban PKL di MONAS.

Dari pandangan saya Ahok adalah sosok pemimpin yang sangat di butuhkan untuk memberantas korupsi. Dia tidak takut jika kehilangan jabatannya sebagai gubernur dan juga sangat transparan terhadap masyarakat seperti merekam rapat yang dilakukannya dan menunjukan kepada publik, hal ini dia lakukan karena menurutnya ia bekerja untuk rakyat dan dibayar oleh uang rakyat melalui pajak sehingga masyarakat berhak untuk mengetahui semuanya.  

No comments:

Post a Comment